Keteladanan Pancasila

Membudayakan Pancasila itu tak bisa dilakukan hanya dgn slogan, mendedah teori dan butir norma. Perlu dibuktikan dgn keteladanan. Lebih efektif jika keteladanan itu dimulai dari pucuk pimpinan.

Perlu diingat, Pancasila itu jalan hidup (way of life). Setiap jalan hanya bisa membawa manusia menuju tujuan yg benar bila sungguh-sungguh dijalani; bukan sekadar diketahui. Untuk menstimulasi praksis Pancasila, kita harus berusaha mengisahkan praktik-praktik keteladanan terbaik di ruang publik.

Salah seorang teladan penting yang patut dikisahkan adalah Thayeb M. Gobel, pendiri Perusahaan Gobel. Ia bisa dikatakan sebagai a living example dari kepemimpinan moral capital dalam praksis Pancasila, khususnya sila kelima.

Pertama, Thayeb menempatkan visi perjuangan perusahaannya dlm konteks perjuangan kebangsaan, dgn semangat patriotisme progresif. Patriotisme yg tak cuma bersandar pada apa yg bisa dilawan dan dijebol, ttp juga pada apa yg bisa ditawarkan dan dibangun.

Kedua, Thayeb merupakan pelopor perusahaan yg berkomitmen pada pencapaian kemakmuran yg inklusif. Pilihan usahanya tak terpenjara pada sektor ekstraktif—yang menguras sumberdaya alam mentah--tetapi merinstis perusahaan berbasis inovasi teknologi. Hal itu dibarengi oleh komitmennya thd keadilan melalui penerapan hubungan industrial Pancasila—dengan kesediaan berbagi kemakmuran yg menumbuhkan semangat memiliki bagi semua pemangku kepentingan.

Ketiga, profit dipandang olehnya sbg ganjaran finansial yg diperoleh sbg penghargaan masyarakat (konsumen) atas layananan pemenuhan barang dan jasa yg dibutuhkan scr terpercaya. Keuntungan yg diperoleh dgn mengkhianati dan merusak kepercayaan tak bisa bertahan lama.

Keempat, hidup etis dan bertindak etis bagi perusahaan bukanlah suatu kemewahan sia-sia; malahan bisa jadi sumber daya kunci yg powerful bagi pencapaian keunggulan kompetitif, yang dpt menumbuhkan kemakmuran scr lebih lestari dan inklusif.

Kelima, prinsip dan nilai Pancasila secara sungguh-sungguh dijadikan budaya perusahaan (corporate culture) yg mewarnai kebijakan perusahaan dan dibiasakan sbg laku hidup bagi seluruh karyawan di segala ruang dan dimensi perusahaan.

Previous
Previous

Penerapan Pancasila dalam Organisasi